Trip ke Pulau Derawan # Part 5
1EHER.com - Setelah sekitar 40 menitan naik
speed akhirnya kami sampai juga di tempat impian kami yaitu Pulau Derawan,
Ooooemjiiiii airnya bening benerrr serasa gak sabar sudah pengen nyebur.
Soalnya kebiasaan mandi di kali yang airnya butek pas waktu anak-anak dulu jadi
ketika lihat air laut bening langsung pecicilan. Kalaupun pernah ke pantai ya
pantainya gak sebening di Derawan airnya. Speet langsung di sandarkan ke
dermaga umum di pulau ini, dengan bergegas kami langsung keluar dari speed
tanpa banyak omong langsung alay-alayan lagi foto-foto hehe...
Beberapa speed
boat tampak terlihat seperti mengawang-awang karena airnya saking beningnya.
Pulau Derawan ini bukanlah pulau yang luas hanya beberapa hektar saja luasnya,
penduduknya cukup padat dan dimonasi oleh suku Bajau dan Bugis sepertinya
karena terdengar dari logat mereka bicara.
Kondisi sekitar dermaga umum secara
keseluruhan cukup indah airnya bening namun andai saja warga tidak membuat
rumah-rumah dan penginapan pas dipantai dan menjorok ke laut pasti pantainya
akan lebih indah, sebenarnya sih nda masalah kalau saja bangunan tersebut
tertata rapi seperti di Bora-Bora, kaya pernah ke Bora-Bora aja padahal cuman
bisa liat lewat gugel.
Bangunan yang dibangun saya rasa sangat tidak beraturan
bahkan terlihat agak kumuh ditambah lagi dengan sampah yang cukup banyak
berserakan di pessisir pantai yang menuju ke arah utara dari dermaga. Kaget
juga sih kata orang-orang entah di cerita di blog mereka menggambarkan
pantainya luar biasa wahhh gituuu...tapi ternyata cukup banyak sampahnya.
Baca Juga
- Jernihnya Sungai Km. 60 di Lokasi Proyek Jalan Tol Batulicin Banjarmasin di Desa Gunung Raya Kec. Mantewe Kab, Tanah Bumbu
- Explore Goa Sugung, Objek Wisata Alam di Pegunungan Meratus | Desa Mantewe Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan
- Inilah Wisata Susur Goa dan Sungai Km. 48, Mantewe
Setelah bayar biaya retribusi Rp.
5000 per orang kalau nda salah ya soalnya ini kejadian sudah setengah tahun
yang lalu kami langsung berjalan di menuju ke arah perkampungan namun kami
sempat kecewa masa ini sih Derawan perasaan ada bagian pantai yang bagus
seperti yang sudah pernah saya lihat difoto anak-anak yang sudah pernah ke
sini. Dripada bengong kami lalu sempatkan untuk bertanya kepada salah satu
penduduk lokal kira-kira dimana pantai yang biasanya orang berkumpul bersantai
karena kondisi di dekat dermaga tidak terlihat seperti tempat wisata dan tidak
terlihat wisatawan yang lalu lalang.
Kata bapak-bapak yang kami tanyai pantai
yang banyak pengunjungnya itu berada dibagian timur pulau dan kesana hanya
perlu jalan kaki menyisiri pantai. Setelah mendapat informasi yang cukup jelas
kami pun langsung ke arah timur dengan melalui rute arah utara kemudian belok
ke timur.
Disepanjang jalan menuju ke arah
timur kami melewati salah satu kuburan umum yang yang sepertinya kuburan
tersebut merupakan kuburan jaman dahulu kala kemungkinan usia kuburan tersebut
sudah ratusan tahun. Di kuburan tersebut terlihat ada satu patung kuda yang
cukup gimana gituuu...setelah melewati kuburan tua kemudian kami melewati
pembangkit listrik tenaga diesel milik PLN yang tentunya sumber penerangan di
pulau ini. Di PLN ini kami sempat singgah sejenak melihat-lihat kondisi PLN
tersebut.
Cukup besar bangunannya dan yang pastinya sangat berisik suaranya
karena mesin diesel yang selalu dinyalakan. Selain ada mesin diesel di bagian
halaman sampingya terlihat banyak panel surya yang mungkin energinya digunakan
untuk penerangan ketika si mesin dilakukan preventif maintenance atupun
kerusakan.
Dari depan PLN jalanan yang kami lewati tidak selebar
di depan rumah warga, yah boleh dibilang jalan setapak yang cukup lebar sekitar
satu setengah meter tebuat dari batako yang disusun jadi nda becekk dan gak
perlu pake ojekkk... Sepanjang jalan setapak kita akan disuguhi pesisir pantai
derawan bagian utara namun yah seoperti saya bilang di awal banyak sampah yang
dibuang sembarangan di pesisir tersebut.
Nice trip yaa.. Kapan kapan kalo ada destinasi lain di area Kalimantan ajak - ajak yaaa...
BalasHapusO pastinya, kapan ke Maratua nih hehe...
BalasHapus