Trip ke Pulau Derawan # Part 10
Hemmmm sudah mandi, sudah
pake baju dan sudah cukup enak dipandang. Tergesa-gesa saya nyamperi Aji
ke bangku gazebo depan panti. Cuaca sangat cerah malam itu, air laut
terlihat semakin pasang karena bibir pantai semakin sedikit tersisa dan
airnya semakin mendekat. Angin bertiup cukup kencang pada malam itu,
namun anginnya tidak terasa sejuk apalgi dingin. Anginnya hangat
sehingga betah untuk sekedar baring-baringan di bangku gazebo itu.
Persiapan para tamu gathering dari Telkomsel cukup sibuk, informasinya
malam itu adalah malam terakhir acara mereka. Tampak beberapa crew yang
mengetes sound system dan protektor, spertinya acara mereka bakal seru.
Saya baru nyadar ternyata crew Telkomsel yang berkumpul pada malam itu
cukup banyak, karena cafe di penginapan kami sampai penuh. Cuman tadi
siang kok mereka nda keliatan disekitar penginapan, usut punya usut
ternyata mereka kalo siang hari bukan meeting atau kegiatan formal
lainnya, namun ternyata kegiatan formal mereka hanya di malam hari.
Siang hari full mereka gunakan untuk kelayapan mengunjungi tempat-tenpat
wisata lainnya seperti Maratua, Kakaban, Sangalaki dan tempat lain.
Mantap juga tuh idenya, gak rugi jauh-jauh meeting namun agenda utama
plesir ternyata. Ternyata informas dari salah satu petugas penginapan
90% kamar yang ada di penginapan tempat saya menginap diisi oleh crew
Telkomsel, bahkan karena kamarnya tidak cukup sebagian crew menginap di
penginapan yang terdekat lainnya.
Setelah cukup lama duduk santai di gazebo, maka kami langsung buru-buru
tancap sepeda ke arah kampung. Tujuan utama kami adalah mencari makan
malam dan melihat-lihat suasana malam di sekitar pemukiman penduduk.
Sepeda sengaja kami lambat-lambatkan agar lebih maksimal kelayapannya.
Ternyata malam hari suasana sepanjang jalan lebih hidup dan lebih ramai.
Banyak wisatawan lokal yang mengerumuni pedagang-pedagang suvenir.
Ternyata banyak wisatawan lokal yang menginap di homestay yang berada di
perkampungan, harga memang jauh lebih murah namun kekurangannya cukup
jauh dari area pantai jadi harus berjalan kaki cukup jauh dulu untuk ke
pantai.
Warung makan juga terlihat banyak yang buka dan cukup penuh
dikunjungi oleh wisatawan lokal. Kami sengaja tidak mampir dahulu namun
bolak-balik dari timur kearah barat sekalian memonitor warung makan yang
kelihatannya lebih menarik. Setelah cukup puas bilak-balik, kamipun
mampir di salah satu toko penjual suvenir untuk melihat-lihat.
Sebenarnya niat hati ingin beli beberapa oleh-oleh namun berhubung harus
puasa belanja jadi saya gantikan niat tersebut hanya untuk
melihat-lihat. Sok sok kaya orang mau beli hehehe... Barang-barang
disini dijual dengan harga yang sudah dinaikan dari harga normal, jadi
sebelum membeli barang tersebut harus ditawar. Ada beberapa toko yang
kami kunjungi, dan yang pasti harga yang ditawarkan juga berbeda-beda
walaupun barangnya sama.
Tidak terasa sudah cukup lama kami habiskan waktu untuk melihat-lihat
sepanjang jalan, kemudian kami putuskan untuk langsung mengisi bahan
bakar alias makan. Tadi siang sempat tanya lagi ke teman mengenai posisi
tempat makan yang enak dan sesuai harga, namun setelah warung makan
yang dimaksud kami temukan ehh ternyata warungnya sudah tutup pada malam
iti. Sepertinya warung tersebut hanya buka sampai sore hari saja.
Lalu
kami putuskan makan di warung makan yang sedikit ke ujung arah barat.
Warung makannya tidak terlalu luas namun cukup ramai dipenuhi oleh
beberapa kelompok wisatawan. Kondisi warungnya bersih, bangkunya tertata
cukup rapi. Makanan yang dijual adalah makanan laut. Kami langsung
memesan makanan kepada Ibu-Ibu pemilik warung. Saya pesan udang asam
manis, Aji pesan ikan bakar. Seperi biasa saya lebih suka memesan air
mineral kemasan dibanding teh es, es jeruk dll karena lebih simpel dan
lebih heginis dan porsi lebih banyak. Setelah cukup lama menunggu
makananpun sudah tiba.
Dari segi penyajian cukup ok, bumbu masakannya
juga enak. Dan yang paling penting bahan dasarnya cukup segar, khususnya
udang pesanan saya. Tanpa menunggu lama, makananpun disantap.
Alhamdulillah selesai sudah acara ganjal perut. Harga yang dibayar tidak
jauh beda dengan harga makanan tadi siang, sekitar 100.000 an juga
untuk dua porsi. Karena nakananya cukup enak jadi serasa lebih ikhlas
dengan harga segitu.
Baca Juga
- Jernihnya Sungai Km. 60 di Lokasi Proyek Jalan Tol Batulicin Banjarmasin di Desa Gunung Raya Kec. Mantewe Kab, Tanah Bumbu
- Explore Goa Sugung, Objek Wisata Alam di Pegunungan Meratus | Desa Mantewe Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan
- Inilah Wisata Susur Goa dan Sungai Km. 48, Mantewe
Setelah kenyang kami langsung kembali ke arah timur, sekalian kembali ke
penginapan. Malam itu suasana street market nya masih ramai walaupun
sudah sekitar jam 22.00 malam. Karena tempat penyewaan sepeda berada di
area timur dan tidak jauh dari penginapan, maka kami tidak perlu
susah-susah untuk mengembalikannya. Setelah biaya sewa sepeda dibayar
kami langsung kembali ke area penginapan namun tidak langsung ke kamar
untuk tidur, lagian juga baru jam 22.00 an malu sama pintu kalo sudah
ketiduran. Apalagi momentnya libur, sayang bener kalo nda dimaksimalkan.
Kami memilih untuk nongkrong kembali di bangku lengser panjang gazebo
pantai depan penginapan. Kebetulan sekali pada malam itu di area pantai
depan penginapan kami lagi ramai, dan tampak banyak wisatawan lokal yang
berkumpul disana. Karena pada malam itu acara gathering crew Telkomsel
masih belum selesai bahkan semakin ramai. Boleh dibilang area tersebut
merupakan area yang paling ramai pada malam itu. Disamping gazebo
kebetulan ada bakar-bakar jangung, namun karena perut sudah sangat
kenyang jadi terpaksa jagung saya lewatkan.
Semakin larut acara gathering di cafe semakin semarak dan meriah
walaupun sebenarnya belum selesai. Dari tempat kami duduk sangat jelas
terlihat dan terdengar bahwa acara saat itu adalah sesi motivasi dan
mungkin merupakan acara pamungkas sebelum acara paling akhir yaitu acara
bebas. Terdengar nyaring dan lantang sang motovator memotivasi anggota
yang hadir. Setelah acara motovasi selesai maka tibalah acara terakhir
yaitu acara bebas nyanyi-nyayi.
Di acara bebas terdengar suara sang
biduan sewaan sangat heboh mengajak anggota gathering agar bernyanyi dan
bergoyang bersama. Beberapa jenis musik menggema, tentu yang dominan
adalah musik dangdut. Tidak terasa ternyata waktu sudah menunjukan jam
01.00 dini hari, kami kemudian memutuskan untuk saatnya beristirahat
walaupun diluar masih terdengar meriah. Tanpa terganggu suara bising
diluar sayapun tertidur pulas... see u tommorow...
Kapan ke Biduk-biduknya?
BalasHapusAyoa kapan...gimana ntar habis gajian 05-16 kah ajak tu Ontel biar seru...
BalasHapusmaen ke blog ini tertarik pas liat udangnya..
BalasHapuskeliatannya enak banget
tapi harganya benar2 harga tempat wisata
hahahah...di Derawan mahal2 makanannya... serasa kerampokan :D terima kasih sudah berkunjung k blog saya :)
BalasHapus